Kepedihan seseorang terkadang tek pernah berakhir didalam dia menjalani kehidupan, disaat
dia merasakan putus nya harapan yang selama ini dia terima harapan tersebut dari
sebuah binaan.Luka yang tersimpan di dalam dada nya itu bagaikan
tancapan pisau derita diatasjiwa yang lemah (asalkan
jangan samurai..monggo..!), laksana taburan
racunkepedihan di atas dada (Oops..
kali aja bukan racun
serangga).
Terus
dia merasakan putus nya harapan yang selama ini dia terima harapan tersebut dari
sebuah binaan.Luka yang tersimpan di dalam dada nya itu bagaikan
tancapan pisau derita diatasjiwa yang lemah (asalkan
jangan samurai..monggo..!), laksana taburan
racunkepedihan di atas dada (Oops..
kali aja bukan racun
serangga).
Terus
dia terima seakan jiwa nya terasa mati suri. Sungguh disayang,
tidak kan dia tau bahwa rasa dan harapan nya itu
juga manusiawi?, dimana hati mu?.
Mungkin saja kepalsuan mu
itu sengaja kau
berikan.
Hingga hati mu
puas, tertawalah diri mu
selagi mampu, kamu boleh bermain
dengan sandiwara mu sekarang tapi nanti tidak
dengan karma mu (hehe..karna aku akan berubah menjadi
spiderman). Sejuta rayuan terucap dari bibir mu bukan madu tapi pahit
nya empedu, puaskah kau menyiksa bathin ku ini, puaskah kau menyakiti hati ku ini.
puaskah kau menghancurkan hidupku ini, dia tersiksa tak berdaya.sebagaimana kata Iis Ariska didalam lantunan "Racun asmara".
No comments:
Post a Comment