Powered By Blogger

Friday, July 6, 2012

KEPANDAIAN DAN JABATAN

         Berbicara tentang kepandaian dan jabatan, tentu sobat bloggers adalah dua hal yang tak dapat dipisah kan dari benak keinginan semua umat manusia. Siapa pun, dimana pun manusia itu berada, namun tentu nya untuk mendapatkan itu semua dua kata itu ( kepandaian dan jabatan) tidak lah mudah bagi semua manusia. Butuh perjuangan yang sangat berat, kesabaran yang cukup mendalam, dan ketekunan yang extra melimpah. Benar ngak sahabat blogger sekalian ? ( ya jelas laaaa... semua orang juga tau !). by the way...sebelum penulis mengupas lebih jauh tentang problem dua kata itu, tentu nya sobat sekalian apa yang ingin kita tulis ini mempunyanyi tujuan baik yang sudah kita capai atau pun nanti nya yang akan kita capai, Insya Allah. Jujur, secara pribadi penulis sendiri bukan lah figur yang sekarang ini sudah mendapatkan dua kaliamat tersebut ( kepandaian dan jabatan ), tapi hanyalah seorang anak yang sedang belajar dari keterbatasan, apalagi jabatan sudah barang tentu jauh dari kehidupan penulis.

        Kepandaian dan jabatan adalah dua buah kata yang sangat umum, namun mempunyanyi arti yang sangat beragam bila kita artikan menurut versi nya masing- bermasing. Dan bila kita sample kan (sample bukan arti contoh tapi menghitung kasar ) versi secara umum di Negara kita ini Indonesia, mempunyanyi arti kepandaian dari lembaga formal, dan jabatan dari institut pemerentah. Setuju ngak sobat sekalian...?, kalau ngak, ya ngak apa-apa juga ( sobat semua ken kreatif, so...sudah ada pandangan sendiri dong hehehe...).
Harus kita akui bersama seseorang mendapatkan sebuah jabatan disebabkan beliau memang mempunyanyi kepandaian ( dari pendidikan secara formal ), dalam artian beliau mampu menjalankan roda jabatan yang sudah dipertanggung jawab kan diatas diri nya, dan itu adalah hal yang sangat wajar. Namun ada pula orang mendapatkan sebuah jabatan tanpa memiliki pendidikan formal ( dengan menggunakan ijazah palsu ) contoh nya berita mantan Bupati sragen ( lihat di http://www.sragenpos.com ), itupun harus kita akui bahwa juga orang pandai, sudah barang tentu pandai dalam memikirkan bagai mana cara dia untuk mendatkan jabatan walau dia tidak berpendidikan formal dan akhir nya dia pun mampu mendapatkan nya.

         Sungguh aneh roda pemerintahan Sobat sekalian, kalau dipikir-pikir (ngak mikir pun orang juga tau )  Negara kita ini. Baru-baru ini ada lagi kejadia yang sangat heboh di Aceh Jaya, proses pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Daerah Kabupaten Aceh Jaya kini mulai meresahkan peserta yang mendaftar sebagai CPNS di Aceh Jaya. Pasalnya merebak isu adanya anak-anak pejabat di Pemkab Aceh Jaya yang mendaftar tanpa ijazah. Bahkan Kepala Bagian Kepegawaian Setdakab Aceh Jaya, Ikhwan mengaku anak pejabat itu hanya memegang surat keterangan bahwa ijazahnya sedang dalam proses. "Surat keterangan itu jelas-jelas kita tolak," kata Ikhwan ( lihat di http://www.rakyataceh.com ). Dari kasus ini penulis meng analisis bahwa, sekelompok orang-orang tersebut ( kasus CPNS Aceh Jaya ) ingin mendapatkan sebuah jabatan (PNS), secara wajar sudah barang tentu tidak bisa karna tidak memiliki ijazah atau pun tanda kelulusan dari lembaga pendidikan. Secara tidak wajar mungkin ada cara yang bisa  mareka tempuh walau mereka tidak memiliki ijazah untuk mendapatkan PNS/jabatan. Tapi mengapa tidak berhasil/ditolak sobat sekalian?. Menurut saya sobat sekalian mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki kepandaian, dalam artian sudah tidak memiliki pensyaratan, mengolah pun tak mampu.
         Dari opini yang penulis postingkan ini sobat sekalian, penulis bukan bermaksud bahwa mendapatkan jabatan secara tidak wajar adalah hal yang baik ( dari kata-kata nya saja udah jelas tidak wajar ), tapi penulis lebih bermaksud kepada kepandaian seseorang, dan dengan kepandaian itulah semua bisa didapatkan. Dan ingat kepandaian itu tak mesti melalui lembaga formal. Wassalam.

2 comments:

Nhinis said...

Yaah selama ada uang apalagi kenalan, jabatan bisa dibeli meski tanpa kecerdasan >__<

sangsangkuturi said...

Nhinis> bener bangetz...emang sudah jadi suatu hal yg lazim dinegara kita ini...sungguh sangat disayangkan..mksh komentarnya sob

klik link ini